Kamis, 27 September 2012

Pacaran dan KDP (Kekerasan dalam Pacaran)



Pacaran itu salah satu surganya dunia, demikian kata orang-orang yang sedang dimabuk cinta. Terutama bagi mereka, kawula muda yang memang baru saja mengenal yang namanya cinta. Bagi mereka pacaran merupakan masa-masa yang paling indah. Yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Bahkan sampai akhir hayatnya. Pacaran itu sendiri adalah kegiatan saling mengenal dan saling menjajaki antara dua insan yang berbeda jenis (laki-laki dan perempuan). Baik mengenal bagaimana kepribadiannya, apa hobinya, bagaimana keluarganya, dan seterusnya.
Berbicara tentang pacaran tidak membatasi pada umur. Karena pacaran itu sejatinya memang alamiah bagi setiap jiwa manusia. Kerap kali dijumpai kawula muda yang gaya pacarannya mengkhawatirkan, karena menjurus pada perilaku kekerasan. Kekerasan dalam pacaran oleh usia remaja antara lain kekerasan verbal/non-verbal, kekerasan seksual, kekerasan secara psikologis, dan seterusnya.
Kekerasan dalam pacaran adalah salah satu bentuk perilaku merugikan yang banyak terjadi dalam sebuah hubungan pacaran. Kekerasan ini bisa dalam bentuk kkerasan fisik (physical abused) seperti penganiyaan, pemukulan, melukai dengan benda-benda tertentu dsb. Selain itu, kekerasan juga bisa berbentuk psikis (mentally abused) seperti penyampaian kata-kata yang tidak senonoh, pelecehan, intimidasi atau ancaman dsb. Salah satu pasanngan, baik laki-laki maupun perempuan, bisa mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari pasangannya baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu pasangan yang lemah akan menjadi korban kekerasan secara berulang-ulang bahkan mungkin intensitasnya semakin meningkat.
Menghadapi kekerasan dalam pacaran seringkali lebih sulit bagi kita, karena anggapan bahwa orang pacaran pasti didasari perasaan cinta, simpati, sayang dan perasaan-perasaan lain yang positif , sehingga kalau pasangan kita sering marah-marah dan membentak atau menampar kita, kita berpikir ini karena kesalahan diri sendiri. Hal klasik yang sering muncul dalam kasus kekerasan dalam pacaran adalah perasaan menyalahkan diri sendiri dan merasa “pantas” diperlakukan seperti itu.
Cara yang paling efektif mencegah KDP adalah dengan mencegah sebelum terjadinya kekerasan. Jadi penting bagi pasangan untuk sama-sama sepakat memahami hubungan yang sehat, bahkan sejak pertama kali memutuskan untuk berpacaran. Sebaiknya tentukan batasan-batasan atau harapan-harapan terhadap satu sama lain. Bicarakan konsekuensinya jika batasan-batasan tersebut dilanggar dan diskusikan jika harapan satu pihak tidak sesuai dengan harapan pasangannya. Penting juga untuk menyepakati bagaimana penyelesaian jika terjadi masalah. Yang paling penting, satu sama lain harus memahami bahwa masing-masing merupakan individu yang bisa mengambil keputusan secara mandiri tanpa boleh diancam atau dipaksa. Bahwa kamu lah yang paling berhak menentukan sesuatu atas tubuhmu. Jangan pernah berusaha menyenangkan pasangan kamu dengan tindakan yang sebenarnya tidak kamu senangi atau tidak nyaman melakukannya. Jadi berani berkata tidak disertai dengan argumen yang bisa meyakinkan pasangan kamu. Dengan demikian kamu juga belajar berkomunikasi secara asertif dan terbuka yang bisa membantu membuat hubungan kamu lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger