Minggu, 28 Oktober 2012

Penyakit Menular Sifilis (Raja Singa)

     Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki. Membiasakan diri melakukan seks bebas tanpa pengaman, merupakan salah satu Penyebab Sifilis menyebar di lingkungan kita. Sebab sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang sangat mudah menyebar jika terbiasa melakukan seks bebas. Pencegahan yang paling mudah hanyalah dengan setia kepada pasangan.
   Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.  Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi. 
    Klasifikasi berdasarkan penyebaran penyakit yaitu :
1. Sifilis didapat (acquired syphilis) : penyebaran yang terjadi akibat kontak seksual langsung, transfusi darah atau kontak dengan jaringan yang terinfeksi.
2. Sifilis congenital (congenital syphilis) : sifilis yang terjadi akibat infeksi Treponema yang berasal dari ibu yang terinfeksi sifilis primer atau sekunder, jarang infeksi laten. Infeksi dapat terjadi pada tahap atau usia kehamilan manapun. 

    Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh. 
    Merupakan penyakit menular seksual yang ditandai dengan fase aktif dan diikuti dengan fase laten.
  1. [Masa inkubasi : masa inkubasi terjadi selama 2-6 minggu. Setelah masa itu akan timbul lesi primer disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening (Limfadenopati) regional.
  2. Tahap sekunder : ditandai dengan lesi kulit secara general atau menyeluruh dan limfadenopati yang juga general.
  3. Tahap laten : tahap ini terjadi selama beberapa tahun atau dekade.
  4. Tahap tersier : tahap ini terjadi pada 1/3 kasus yang tidak ditangani. Gejala yang timbul yaitu destruksi kulit, muskuloskelet, dan lesi parenkima, aortitis, dan kelainan saraf. 
    Gejala penyakit Sipilis berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. 
    Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki. 
    Adapun pencegahan Sifilis adalah sebagai berikut:
  1. Tidak melakukan seks bebas, praktikan seks monogami dengan aman bersama pasangan
  2. Memakai kondom mengurangi risiko terinfeksi sifilis.
  3. Setiap ibu hamil harus di tes sifilis, agar bila terinfeksi dapat diterapi sesegera mungkin, dan tidak menginfeksi bayinya.
  4. Hindari kontak dengan jaringan yang terpapar langsung atau dengan cairan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger