Sosial Media yang sudah sangat beragam saat ini
menuntut orang tua untuk lebih mengawasi anaknya dalam menggunakan social media
tersebut. Teknologi yang semakin canggih memudahkan anak-anak untuk menggunakan
social media sebagai ajang pertemanan online. Namun, bagaimana jadinya jika
social media tersebut malah menjadikan anak terjerumus kedalam hal yang salah.
Maka informasi berikut yang kami peroleh mungkin dapat menjelaskannya.
Jakarta,
Sebagian orang menganggap interaksi di dunia maya sangat aman karena tidak
bertemu secara fisik. Namun siapa sangka, para predator dan paedofil online
bisa menggiring anak-anak yang lugu untuk dijadikan korban eksploitasi seksual.
Laporan akhir tahun 2013 yang dikeluarkan Komisi Nasional Perlindungan Anak
(Komnas PA) menunjukkan, sepanjang tahun tersebut terjadi 3.039 kasus
pelanggaran hak anak di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 58 persen atau
sebanyak 1.626 kasus merupakan kekerasan seksual.
"Nah, dari 1.626 kasus kekerasan seksual pada anak tersebut, 38 persen
didahului dengan interaksi di social media," kata Arist Merdeka
Sirait dari Komnas Perlindungan Anak saat dihubungi detikHealth,
seperti ditulis pada Rabu (22/1/2014).
Arist membenarkan bahwa kekerasan seksual di jejaring internet tidak selalu
dilakukan oleh paedofil, yang memang secara khusus memiliki ketertarikan
seksual pada anak-anak. Sebagian masih tertarik dengan orang dewasa, hanya saja
pada waktu itu bertemu dengan mangsa yang kebetulan anak-anak.
Modusnya sama seperti predator online pada umumnya, yakni dengan terlebih
dahulu mengambil hati para korban. Begitu halusnya para predator mendekati
korban, tanpa disadari muncul kedekatan secara emosional dan bahkan seksual di
antara keduanya.
"Karena melibatkan bujuk rayu, kami menyebutnya asmara online," kata
Arist soal modus yang dipakai para predator online dalam menjerat mangsanya.
Salah satu faktor yang mendorong banyaknya predator online berkeliaran, menurut
Arist adalah budaya penggunaan internet, khususnya jejaring sosial, yang cukup
tinggi di Indonesia. Pada tahun 2013 lalu misalnya, jumlah pengguna aktif
Facebook di Indonesia mencapai 6 juta atau masuk 5 besar di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar