Hasil-hasil
penelitian semakin menujukkan bahwa permasalahan remaja terus meningkat, bahkan
kini anak usia remaja atau setingkat SMP pun telah menyumbangkan kasus seks
bebas yang sangat besar. Ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai seksualitas
yang benar.
Jakarta
– Sebanyak 62,7% remaja SMP tidak perawan dan 21,2% remaja mengaku pernah
aborsi. Perilaku seks bebas pada remaja
tersebar di kota dan desa pada tingkat ekonomi kaya dan miskin.
Data tersebut didapat berdasarkan survei yang dilakukan
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) tahun 2008, dari 4.726 responden
siswa SMP danSMAdi17kotabesar.
Karena itu, DPR mendesak Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) segera meningkatkan sosialisasi program penyiapan kehidupan
berkeluargabagiremaja(PKBR).
“Ini dilakukan sebagai antisipasi meningkatnya prilaku seks
bebas pada remaja yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Pemerintah harus meningkatkan program sosialisasi yang
berkaitan de-ngan kesehatan reproduksi remaja,” tandas anggota Komisi IX DPR
Herlini Amran kepada SINDOdi Jakarta kemarin.
Dari data Komnas PA juga diperoleh hasil, 97% remaja pernah
menonton film porno serta 93,7% pernah melakukan adegan intim bahkan hingga
melakukan seks oral.
Untuk itu, pemerintah perlu meningkatkan ada Pusat Informasi
dan Konseling (PIK) Remaja di daerah-daerah dan harus terus dipantau.
Herlini menyampaikan, jika tidak segera diantisipasi,hal ini
akan berisiko besar bagi pengelolaan kependudukan Indonesia yang akan memicu
rendahnya kualitas generasi bangsa Indonesia selanjutnya.
Jika mengacu pada data BKKBN tentang Survei Kesehatan
Reproduksi Remaja Indonesia tahun 2002-2003, remaja yang mengaku memiliki teman
yang pernah berhubungan seksual sebelum menikah pada usia 14-19 tahun mencapai
34,7% untuk perempuan dan 30,9% untuk laki-laki.
Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN
Sudibyo Alimoeso menyampaikan, dewasa ini permasalahan seks bebas pada remaja
tergolong kompleks dan mengkhawatirkan.
Hal ini dipicu dengan kurangnya pengetahuan akan reproduksi
dan seksual yang benar.
Berdasarkan data yang dihimpun PKBI Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2006, remaja yang mengaku pernah melakukan
hubungan seks pranikah yakni remaja usia 13-18 tahun.
Sebanyak 60% di antaranya mengaku tidak menggunakan alat
kontrasepsi dan mengaku melakukannya di rumah sendiri. Menurut dia, ini karena
kurangnya informasi atau pengetahuan akan reproduksi dan seksual yang benar
menjadikan seks sebagai ajang coba-coba yang berujung pada beberapa risiko di
antaranya kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar