Selasa, 04 Februari 2014

Seks Bebas Roketkan Penderita HIV/AIDS

Senin, 25 November 2013
Setiap tanggal 1 Desember diperingati Hari AIDS Sedunia. Tema yang digunakan pun sangat bagus, salah satunya ialah Getting to Zero. Tema tersebut pernah digunakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia dengan harapan tidak ada lagi infeksi maupun kasus baru HIV-AIDS. Namun, seks bebas yang masih merajalela kini menimbulkan akibatnya, yakni salah satunya yang berdampak pada HIV-AIDS.
Metrotvnews.com, Jakarta: Alih-alih menurun, jumlah infeksi baru HIV/AIDS di Indonesia justru menembus angka ribuan dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Kementerian Kesehatan mencatat pada semester pertama 2013 dari Januari hingga Juni terdapat 1.996 penderita yang baru terinfeksi HIV/AIDS pada kelompok usia 15-24 tahun.

Jumlah tersebut sudah lebih dari separuh infeksi baru HIV/AIDS usia 15-24 tahun yang tercatat di Kemenkes pada 2012 yakni 3.661 kasus. Pendataan yang sama turut menyebutkan 77 persen penyebab penularan HIV/AIDS yakni kasus hubungan seks tidak aman pada heteroseksual dan sisanya melalui jarum suntik dan hubungan sesama jenis.

Koordinator Pelaporan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Djadjat Sudrajat mengatakan jumlah tersebut hanya yang tercatat atau diketahui. Penderita yang tidak terdeteksi diperkirakan masih lebih banyak lagi. 

"Tidak bisa kita pungkiri HIV dan AIDS merupakan penyakit yang penularannya, terutama melalui hubungan seksual. Tabunya permasalahan seksual di Indonesia menyebabkan minim bahkan ketiadaan pendidikan seksual bagi anak-anak menyebabkan penularan baru HIV/AIDS tinggi di kelompok usia 15-24 tahun sesuai catatan Kemenkes," papar Djadjat dalam media briefing di Kawasan Senayan Jakarta, Senin (25/11).

Senada dengan pernyataan Djadjat, Humas Persatuan Anggota Muda Obsteri Ginekologi (PAOGI) Ulul Albab dalam kesempatan yang sama menyatakan paparan praktik seks bebas di kalangan anak-anak, terutama di kota besar, belakangan cenderung semakin meningkat. Berbagai sebab yang melatarbelakanginya seperti kurangnya perhatian orangtua. Namun yang paling utama kurangnya pengetahuan terhadap dampak kesehatan ekses dari seks bebas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger