BAB IV
HASIL SURVAI DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Survai
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Fakultas di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Fakultas
|
n
|
%
|
MIPA
|
20
|
8,3
|
Pertanian
|
20
|
8
|
Kelautan dan
Perikanan
|
20
|
8
|
Kehutanan
|
20
|
8
|
Kesehatan
Masyarakat
|
20
|
8
|
Kedokteran Gigi
|
20
|
8
|
Kedokteran
|
20
|
8
|
Ilmu Sosial dan
Politik
|
20
|
8
|
Ilmu Ekonomi dan
Bisnis
|
20
|
8
|
Hukum
|
20
|
8
|
Ilmu Sastra
|
20
|
8
|
Farmasi
|
20
|
8
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 1
tersebut dapat diketahui bahwa dalam survei ini masing-masing terdapat dua
puluh responden dari dua belas fakultas. Atau dengan kata lain terdapat 240
responden pada survei ini dari Universitas Hasanuddin tahun 2013.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Jenis Kelamin
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Jenis Kelamin
|
n
|
%
|
Laki-laki
|
110
|
45.8
|
Perempuan
|
130
|
54.2
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan tebel 2 tersebut dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden yang diambil yaitu 54,2% (130 orang) berjenis kelamin
perempuan.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Kelompok Umur
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Jenis Kelamin
|
n
|
%
|
17-19
|
144
|
60
|
20-22
|
91
|
38
|
>23
|
5
|
2
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden yaitu 144 orang arau 60% berada dikelompok umur 17-19 tahun.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Perilaku Berisiko
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Perilaku Berisiko
|
n
|
%
|
Ada
|
12
|
5
|
Tidak Ada
|
228
|
95
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden yaitu 95% tidak melakukan perilaku berisiko.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Jenis Perilaku Berisiko
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Jenis Perilaku Berisiko
|
n
|
%
|
Nonton Film Porno
|
1
|
8.3
|
Pacaran Tidak
Sesuai Norma
|
7
|
58.3
|
Seks Bebas
|
2
|
16.7
|
Lain-lain
|
2
|
16.7
|
Total
|
12
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari data tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa
dari 12 responden yang pernah melakukan perilaku berisiko, 58.3% diantaranya melakukan
pacaran tidak sesuai norma.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Pernah Tidaknya Berpacaran
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Pacaran
|
n
|
%
|
Pernah
|
164
|
68.3
|
Tidak Pernah
|
76
|
31.7
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 6 diatas terlihat jelas bahwa sebagian
besar responden yaitu 164 orang atau 68.3% pernah berpacaran.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Aktivitas Pacaran
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Aktivitas Pacaran
|
n
|
%
|
Berpegangan tangan
|
63
|
38.4
|
Berpelukan
|
7
|
4.3
|
Cium Pipi/Kening
|
22
|
13.4
|
Lain-lain
|
72
|
43.9
|
Total
|
164
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 7 diatas dapat diketahui dari 164
responden yang pernah pacaran, 38.4% diantaranya pernah berpegangan tangan dan
43.9% melakukan aktivitas lain-lain.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Perilaku Seks Diluar Nikah
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Perilaku Seks Diluar Nikah
|
n
|
%
|
Ya
|
12
|
5
|
Tidak
|
228
|
95
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa dari 240
responden, sebagian besar yaitu 95% belum pernah melakukan hubungan seks. Namun
sekitar 5% atau 12 orang pernah melakukan hubungan seks diluar nikah.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Penyalahgunaan Jarum Suntik
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Penyalahgunaan Jarum Suntik
|
n
|
%
|
Ya
|
3
|
1.2
|
Tidak
|
237
|
98.8
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden yaitu 237 orang atau sekitar 98.9% tidak pernah menyalahgunakan jarum
suntik.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Akses Pornografi
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Akses Pornografi
|
n
|
%
|
Ya
|
126
|
52.5
|
Tidak
|
114
|
47.5
|
Total
|
240
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa dari 240
responden, sebagian besar yaitu 52.5% atau 126 orang pernah mengakses
pornografi.
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Responden
menurut Media Akses Pornografi
di Universitas Hasanuddin Tahun 2013
Media Akses pornografi
|
n
|
%
|
Handphone
|
18
|
14.3
|
Internet
|
69
|
54.8
|
Media Massa
|
9
|
7.1
|
Televisi
|
16
|
12.7
|
Teman
|
7
|
5.6
|
Lain-lain
|
7
|
5.6
|
Total
|
126
|
100
|
Sumber : Data Primer, 2013
Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa dari 126
responden yang pernah mengakses pornografi, sebagian besar yaitu 54.8% atau 69
orang mengakses pornografi melalui internet.
B.
Pembahasan
Berdasarkan data dari tabel 4 dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden yaitu 95% tidak melakukan perilaku berisiko seperti
pacaran tidak sesuai norma, seks bebas, kehamilan tidak diinginkan dll. Namun bila
melihat data dari tabel 5 yang menunjukan distribusi responden yang pernah
melakukan perilaku berisiko dapat diketahui bahwa dari 12 responden yang pernah
melakukan perilaku berisiko, 58.3% diantaranya melakukan pacaran tidak sesuai
norma.
Adapun dari tabel 6 terlihat jelas bahwa sebagian
besar responden yaitu 164 orang atau 68.3% pernah berpacaran. Dari tabel 7
diatas dapat diketahui dari 164 responden yang pernah pacaran, 38.4%
diantaranya pernah berpegangan tangan dan 43.9% melakukan aktivitas lain-lain.
Padahal menurut penelitian berpegangan tangan adalah salah satu aktivitas
pacaran awal yang nantinya dapat berlanjut pada aktivitas pelukan dan perilaku
berisiko lainnya (Evi, Sudurman Natsir dan Suriah, 2013). Adapun aktivitas
lain-lain diatas merupakan aktivitas pacaran yang tidak ingin disebutkan oleh
responden.
Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa dari
240 responden, sebagian besar yaitu 95% belum pernah melakukan hubungan seks.
Namun sekitar 5% atau 12 orang pernah melakukan hubungan seks diluar nikah.
Padahal hubungan seks diluar nikah memiliki dampak negatif terhadap
kesehatan reproduksi baik dalam keadaan waktu yang cepat ataupun dalam waktu
yang lebih panjang. Beberapa dampak perilaku seksual remaja pranikah terhadap
kesehatan reproduksi, yaitu hamil yang tidak dikehendaki (Unwanted pregnancy),
Penyakit Menular Seksual (PMS) – HIV / AIDS dan dampak psikologis.
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden yaitu 237 orang atau sekitar 98.9% tidak pernah menyalahgunakan jarum
suntik. Penyalahgunaan jarum suntik yang dimaksud disina adalah penggunaan
jarum suntik narkoba dan tatto. Padahal jika jarum tersebut pernah digunakan oleh orang
yang mengidap HIV/AIDS, jarum yang pernah digunakan tersebut digunakan
lagi oleh orang yang tidak terkena HIV/AIDS, maka orang tersebut
akan terkena infeksi HIV. Jarum ini juga merupakan salah satu rute masuknya HIV
ke tubuh manusia.
Sedangkan dari tabel 10 dapat dilihat bahwa dari
240 responden, sebagian besar yaitu 52.5% atau 126 orang pernah mengakses
pornografi. Padahal mengakses pornografi menimbulkan dampak negatif yaitu
merangsang para penikmatnya melakukan perilaku berisiko seperti onani dan
mansturbasi. Lebih parahnya lagi, bila para penikmat pornografi tidak mampu
mengendalikan dirinya maka akan mencari pelampiasan yang lebih seperti
pencabulan, pemerkosaan maupun melakukan hubungan seks dengan pelacur (Kyan,
2013). Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa dari 126 responden yang pernah
mengakses pornografi, sebagian besar yaitu 54.8% atau 69 orang mengakses
pornografi melalui internet.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya,
maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Perilaku berisiko yang
dilakukan mahasiswa Universitas Hasanuddin yaitu pacaran tidak sesuai norma.
Berpacaran tidak sesuai norma yang dimaksud adalah melakukan aktivitas pacaran
yang tidak sesuai norma seperti berpegangan tangan, pelukan, ciuman dan
aktivitas lain yang tidak ingin disebutkan oleh responden. Selain itu, perilaku
berisiko terhadap kesehatan reproduksi mahasiswa Universitas Hasanuddin yaitu
hubungan seks diluar nikah dan penyalahgunaan jarum suntik (narkoba dan tatto).
Adapun perilaku yang marak dikalangan mahasiswa Universitas Hasanuddin yaitu
akses pornografi melalui internet yang berisiko terhadap perilaku seksual
berisiko terhadap kesehatan reproduksi.
B. Saran
Berdasarkan simpulan, direkomendasikan beberapa hal
sebagai berikut:
1.
Untuk mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan
menghindari berbagai perilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksi.
2.
Untuk pihak universitas diharapkan mampu mendidik
atau memfasilitasi berbagai organisasi/forum dan kegiatan positif yang
berhubungan dengan pencegahan perilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar